Janganlah kau mengeluh tentang sesuatu bencana yang menimpamu kepada siapa pun, baik kepada kawan maupun lawan. Jangan pula menyalahkan Tuhanmu atas semua takdir-Nya bagimu, dan atas ujian yang ditimpakan-Nya atasmu. Beritakanlah semua kebaikan yang dilimpahkan-Nya atasmu. Beritakanlah semua kebaikan yang dilimpahkan-Nya kepadamu, dan segala puji syukur atas semua itu. Kedustaanmu menyatakan puji syukurmu atas sesuatu rahmat yang sesungguhnya belum datang kepadamu, lebih baik ketimbang cerita-ceritamu perihal kepedihan hidup. Adakah ciptaan yang sunyi dari rahmat-Nya? Allah SWT berfirman: “Dan jika kamu hitung nikmat-nikmat Allah, kamu takkan sanggup menghitungnya.” (QS. 14:34) Betapa banyak nikmat yang telah kau terima, dan tak kau sadari! Jangan meresa senang dengan ciptaan, jangan menyenanginya, dan jangan menceritakan hal ihwalmu kepada siapa pun. Cintamu harus kautujukan hanya kepada-Nya, merasa senanglah dengan-Nya dan mengeluhlah hanya kepada-Nya.


Jangan kau lihat orang lain, karena mereka tak memberi manfaat dan mudharat. Segala suatu adalah ciptaan-Nya, di tangan-Nyalah sumber gerak atau diam mereka. Kemaujudan mereka sampai detik ini pun semara-mata karena kehendak-Nya. Dialah penentu derajat mereka. Barangsiapa dimuliakan-Nya, maka takkan ada yang mampu menjadikannya hina. Dan barangsiapa dihinakan-Nya, takkan ada yang mampu menjadikannya mulia. Jika Allah berkehendak menimpakan keburukan atasmu, tak seorang pun sanggup mencegahnya, selain Ia sendiri. Dan jika Ia berniat melimpahkan kebaikan, tak seorang pun sanggup menahan turunnya rahmat-Nya. Nah, bila kau mengeluh terhadap-Nya, padahal kau menikmati rahmat-Nya, kau tamak, dan menutup mata atas yang kau miliki, maka Allah murka kepadamu, mencabut kembali nikmat-Nya darimu, mewujudkan segala keluhanmu, melipatgandakan kesusahanmu, dan memperhebat hukuman, kemurkaan dan kebencian-Nya kepadamu. Kau menjadi terhinakan di mata-Nya.

Oleh karena itu, janganlah mengeluh sedikit pun, walau jasadmu digunting-gunting menjadi serpihan-serpihan kecil daging. Selamatkanlah dirimu! Takutlah kepada Allah! Takutlah kepada Allah! Takutlah kepada Allah!

Sesungguhnya, sebagian besar musibah yang menimpa anak Adam, dikarenakan oleh keluhan-keluhan mereka terhadap-Nya. Kenapa menyalahkan-Nya? Padahal Ia Mahapengasih, Mahaadil, Mahasabar, Mahapengasih, Mahapenyayang, dan yang lemah-lembut terhadap hamba-hamba-Nya, melebihi seorang dokter yang sabar, pengasih, penyayang, ramah, yang juga kerabat si pasien. Dapatkah kau temui sesuatu kesalahan pada diri seorang ayah atau ibu yang berhati mulia.

Nabi Suci saw., telah bersabda:
“Allah lebih penyayang terhadap hamba-hamba-Nya ketimbang seorang ibu terhadap anaknya.” Wahai yang dirundung malang! Tunjukkanlah perilaku terbaik.

Tunjukkanlah kesabaranmu bila musibah menimpamu, meski kau tak berdaya karenanya. Bersabarlah selalu, meski kau kepayahan dalam menyerahkan diri kepada-Nya. Bertakwalah selalu kepada-Nya. Ridha dan rindulah kepada-Nya. Jika masih kau temui kedirianmu, bergegaslah keluar darinya. Bila kau terhilang, dimanakah kau’kan didapat? Dimanakah kau? Belumkah kaudengar firman Allah:
“Diwajibkan atas kamu berperang, sesungguhnya beperang itu sesuatu yang kamu benci. Bisa jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia baik bagimu, dan mungkin kamu menyukai sesuatu, padahal ia buruk bagimu. Dan Allah Maha-mengetahui, sedang kamu tak mengetahui.” (QS>2:216).


Pengetahuan ihwal hakikat segala suatu tercabut dari hatimu dan tertutup dari penglihatanmuolehtabir.Oleh karena itu, jangan berlebih-lebihan dalam membenci ataupun mencintai sesuatu.Ikutilah segala ketentuan syariat dalam segala keadaan, jika kau benar-benar saleh. Setelah kau jalani hal ini, maka ikutilah semua perintah tentang wilayat, dan teguhlah selalu. Ridhalah atas ketentuan-Nya dan berdamailah dengan kehendak-Nya. Dan, luruhlah ke dalam keadaan badal, ghauts dan shiddig.

Bertolaklah senantiasa dari jalan nasib, jangan berdiri di tengah-tengahnya, gantilah dirimu dan hasratmu (denngan kehendak-Nya), dan tahanlah lidahmu dari segala keluhan. Bila hal ini telah kau jalani, maka Tuhanmu mengaruniamu kebaikan berlimpah, kehidupan yang nyaman dan bahagia, dan melindungimu, karena ketaatanmu kepada-Nya.

Bila di dalam diri manusia, bersarang berbagai dosa, noda dan kesalahan, maka tak layak baginya bersama-Nya, sebelum ia bersih dari dosa-dosa. Tak seorang pun dapat mencium ambang pintu-Nya, kecuali ia suci dari noda ujub, sebagaimana tak seorang pun layak bersama raja, kecuali ia bersih dari noda dan bau busuk. Nah, semua musibah tak lain adalah sarana penebus dan pembersih diri. Nabi saw. Telah bersabda: “Demam sehari dapat menebus dosa sepanjang tahun.”

Hakikat Hidup

“Kehidupan di dunia ini hanyalah main-main belaka, sungguh akhirat itulah sebenar-benarnya hidup kalau mereka tahu” Al Ankabut (29):64

“Sungguh, kehidupan dunia hanyalah permainan dan kegembiraan sia-sia.. tapi jika kamu beriman dan menjaga diri dari kejahatan, akan diberi-Nya kamu pahalamu”  Muhammad (47):36

“Kehidupan dunia dijadikan indah dalam bayangan orang kafir, mereka mengejek orang yang beriman, tapi orang yang takwa kepada Tuhan, berada di atas mereka di hari kiamat”  Al Baqarah (2):212

 

Syukur

“Ialah Allah SWT yang menciptakan pendengaran, penglihatan, dan hati bagimu, tapi sedikit saja kamu bersyukur”  Al Mu’minun (23):78

“Maka ni’mat karunia Allah yang mana lagikah yang hendak kamu dustakan ?”  Ar Rahman (55):13

“Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Aku akan menambah ni’mat kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari nikmat-Ku, maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih”  Ibrahim (14):7

“Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu, sedang kamu tiada tahu suatu apa, dan memberimu penglihatan, pendengaran, dan hati, supaya kamu bersyukur kepada-Nya.”  An Nahl (16):78

 

Do’a

“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka jawablah, bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang mendo’a apabila ia berdoa pada-Ku. Maka, hendaklah mereka beriman kepadaku agar mereka selalu berada dalam kebenaran” Al Baqarah (2):186

 

Orang yang Sesat

“Karena itu bersabarlah mendengarkan apa yang mereka katakan, dan bertasbihlah memuji Tuhanmu, sebelum terbit matahari dan sebelum terbenam, supaya kau merasa tenang. Dan Janganlah layangkan pandanganmu kepada kenikmatan yang Kami berikan kepada beberapa golongan diantara mereka. Itu hanyalah kembang kehidupan dunia, supaya dapat kami dengan demikian menguji mereka, Tapi rejeki Tuhanmu lebih baik dan lebih kekal”  Thaha (20):130-131

“Dan siapakah yang lebih sesat daripada orang yang mengikuti hawa nafsunya dengan tiada mendapat petunjuk dari Allah sedikitpun”  Al Qashash :50

“Orang yang mencintai kehidupan duniawi melebihi kehidupan akhirat, merintangi orang dari jalan Allah, dan menginginkan jalan itu menyimpang, mereka itu jauh tersesat”  Ibrahim (14):16-17

 

Orang yang Merendahkan Diri

“Tuhanmu adalah Tuhan yang Esa, maka serahkanlah dirimu kepada-Nya dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang yang merendahkan diri di depan Tuhan. Yaitu orang yang hatinya takut kepada Allah, sabar terhadap apapun yang menimpa dirinya, memelihara terus shalatnya, dan menafkahkan sebagian hartanya”  Al Hajj (22):34-35

 

Orang yang Beriman

“Orang yang beriman sungguh berbahagia, yaitu mereka yang khusyuk dalam shalatnya, yang menghindari omong kosong sia-sia, mereka yang menunaikan zakat, mereka yang menjaga kehormatannya, mereka yang memelihara amanah dan janjinya, mereka yang setia mengerjakan shalat. Merekalah para pewaris yang akan menerima surga firdaus, meraka tinggal di dalamnya selama-lamanya”  Al Mu’minun (23):1-5,8-11

 

Hikmah Kejadian

“Sungguh, dalam setiap kejadian itu terdapat tanda-tanda kebesaran Tuhan. Demikianlah kami menguji manusia”  Al Mu’minun (23):30

“Tiada Kami bebani seseorang, melainkan menurut kemampuannya. Pada kami ada kitab yang bicara dengan benar, dan tiada mereka dianiaya. Tapi hati mereka dalam kesesatan mengenai ini, dan disamping itu ada perbuatan-perbuatan buruk yang tetap mereka lakukan” Al Mu’minun (23):62-63

 

Timbangan Kebaikan

“Maka barangsiapa yang berat timbangan kebaikannya, merekalah yang mendapat kejayaan. Sedangkan barangsiapa yang ringan timbangan kebaikannya, merekalah orang yang merugikan dirinya, dalam neraka mereka tinggal selama-lamanya” Al Mu’minun (23):102-103

 

Cinta Kepada Allah

“Namun diantara manusia ada yang mengambil di samping Allah sembahan tandingan yang merka cintai seperti mereka mencintai Allah. Tapi mereka yang beriman, lebih besar cintanya kepada Allah. Sekiranya orang yang durjana melihat peristiwa mereka menjalani azab, bahwa segala kekuatan kepunyaan Allah, dan bahwa Allah amat keras azabnya, niscahya mereka menyesal”  Al Baqarah (2):165

 

Musuh Manusia

“Hai manusia !, janganlah ikuti jejak langkah syetan. Sungguh, ia musuh yang nyata bagimu”  Al Baqarah (2):168

 

Orang yang Takut Kepada Allah

“Sungguh, mereka yang takut akan Tuhannya, meskipun mereka tiada melihat-Nya. Bagi mereka ampunan dan pahala yang besar”  Al Mulk (67):12

 

Cobaan untuk Orang Beriman

“Atau apakah kamu mengira, bahwa kamu akan masuk surga  tanpa cobaan, seperti yang datang kepada orang yang mendahului kamu? Kemelaratan dan penderitaan menimpa mereka dan hatinya demikian terguncang, sehingga Rasul dan orang yang beriman bersamanya berkata, ‘Bilakah datang pertolongan Allah?’. Sungguh, pertolongan Allah selalu dekat”  Al Baqarah (2):215

 

Kegelisahan Manusia

“Sungguh, manusia diciptakan penuh kegelisahan, bila ditimpa kesusahan suka berkeluh kesah, tapi jika mengalami kesenangan kikir bukan kepalang. Tidak demikian orang yang shalat, yang setia menjalankan shalat”  Al Ma’arij (70):19-23

 

Allah Maha Mengetahui

“Boleh jadi kamu tiada menyukai sesuatu, padahal baik bagimu, dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu padahal tidak baik bagimu. Tapi Allah mengetahui dan kamu tiada mengetahui”  Al Baqarah (2):216

 

Kekasih Allah

“Ketahuilah, kekasih-kekasih Allah, tiada mereka perlu dikuatirkan, dan tiada mereka berduka cita. Yaitu orang yang beriman dan senantiasa menjaga diri. Bagi mereka kegembiraan dalam hidup di dunia dan di akhirat. Itulah kemenangan yang gemilang”  Yunus (10):62-64

 

Orang Kafir

“Katakanlah, ‘Orang yang mengadakan rekaan dusta terhadap Allah, tiada mereka beroleh kejayaan, tapi sekedar kesenangan sementara di atas dunia’, Kemudian kepada Kami mereka kembali, kemudian Kami rasakan mereka azab yang dahsyat, disebabkan kekafirannya”  Yunus (10):69-70

 

Allah Maha Menyaksikan

“Apapun urusanmu, dan bagian apapun yang kamu bacakan dari Al Qur’an, setiap kamu melakukan suatu pekerjaan, tentulah Kami menyaksikan kamu ketika kamu melakukannya. Dan tiada tersembunyi dari Tuhanmu sebesar zarrah pun di bumi dan di langit, setiap yang lebih kecil dan setiap yang lebih besar daripadanya, tentulah ada pada kitab yang terang”  Yunus(10):61

“Dan katakanlah, ‘Bekerjalah’, Allah akan melihat pekerjaanmu. Juga Rasul-Nya dan otang beriman. Kamu akan dikembalikan kepada Allah, yang mengetahui yang gaib dan yang nyata kelihatan lalu ia akan memberitahukan kepadamu apa yang kamu lakukan.  At Taubah (9):105.

 

Peringatan bagi Pecinta Dunia

“Barangsiapa  mengejar kehidupan dunia dan perhiasannya, Kami beri ganjaran atas perbuatannya dan tiada mereka dirugikan didalamnya. Tapi, merekalah orang yang di akhirat hanya api bagiannya. Tiada berguna hasil pekerjaannya di dunia, dan sia-sia perbuatannya !”  Hud (11):15-16

 

Kabar Gembira bagi yang Beriman

“Sungguh, orang yang beriman dan beramal saleh, dan merendahkan diri di depan Tuhannya, merekalah penghuni surga, tinggal di dalamnya selama-lamanya”  Hud (11):23

 

Jalan yang Lurus

“Akan tetapi Allah telah menjadikan kamu cinta kepada keimanan dan menjadikan iman itu indah dalam hatimu serta menjadikan kamu benci kepada kekafiran, kefasikan dan kedurhakaan. Mereka itulah orang-orang yang mengikuti jalan yang lurus”   Al Hujurat :7

 

Musibah

“Dan apa-apa saja musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar dari kesalahan itu”  Asy Syura:30

 

Taubatnya Orang Beriman

“Dan orang-orang yang bila melakukan perbuatan keji atau menganiaya dirinya sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka, dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain daripada Allah ? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu sedangkan mereka mengetahui”  Ali Imran :135

 

Tugas Manusia

“Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam menjalani agama yang lurus”  Al Bayyinah :5

 

Ketenangan Hati

“Dialah yang telah menurunkan ketenangan ke dalam hati orang-orang mukmin supaya keimanan mereka bertambah”  Al Fath :4

 “Sungguh, Allah telah meridai orang-orang yang beriman, Ia tahu apa yang ada dalam hati mereka, lalu ia turunkan ketenangan atas mereka, dan memberi mereka karunia kemenangan di masa dekat”  Al Fath :18

 

Orang yang Taqwa

“Sesungguhnya orang yang bertakwa, bila mereka ditimpa was-was dari syetan, mereka ingat kepada Allah, maka ketika itu juga mereka melihat kesalahan-kesalahannya”  Al A’raf :201

 

Berlindung dari Syetan

“Dan jika kamu ditimpa suatu godaan syetan, maka berlindunglah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui”  Al A’raf :200

 

Mengembalikan Segala Urusan

“Kepunyaan Allah yang gaib di langit dan di bumi. Dan kepada-Nya dikembalikan segala urusan. Maka beribadah kepada-Nya, dan tawakallah kepada-Nya. Tuhanmu tiada lalai terhadap apa yang kamu lakukan”  Hud (11):123

 

Perdagangan Dengan-Nya

Allah telah membeli dari orang beriman diri dan harta bendanya, supaya mereka beroleh surga.. Maka bergembiralah kamu dengan perdagangan yang kamu lakukan dengan-Nya. Itulah kemenangan yang gemilang”  At Taubah (9):111

 

Orang yang Melanggar Batas

“Maka adapun orang-orang yang telah melanggar batas, dan lebih mementingkan kehidupan di dunia, maka sesungguhnya neraka jahimlah tempatnya kembali” An Nazi’at (78):37-39

 

Orang yang Mengendalikan Hawa Nafsu

“Dan adapun  orang-orang yang takut akan kebesaran Tuhannya dan dapat mencegah dirinya dari pengaruh hawa nafsu, maka sesungguhnya surga, itulah tempatnya kembali”  An Nazi’at (78):40-41

 

Kejadian Manusia

“Hai Manusia ! Jika kamu ragu-ragu mengenai kebangkitan, maka sungguh, telah kami ciptakan kamu dari tanah, kemudian dari setetes mani, kemudian dari segumpal darah, kemudian dari segumpal daging, sebagian berbentuk bagus dan sebagian lagi tiada berbentuk, supaya Kami dapat menjelaskan kekuasaan Kami kepadamu. Dan Kami taruh dalam rahim siapa yang Kami kehendaki, sampai waktu yang ditentukan. Kemudian Kami keluarkan kamu sebagai anak bayi, hingga kamu mencapai usia dewasa. Diantara kamu ada yang dimatikan, dan diantara kamu ada yang kembali menjadi pikun karena usia lanjut, sehingga tiada mengetahui sesuatu, sesudah mempunyai pengetahuan. Demikianlah adanya, karena Allah, ialah yang hak, karena ialah yang menghidupkan orang mati, dan ialah yang berkuasa atas segala sesuatu. Dan sungguh, kiamat akan datang, tiada keraguan mengenai hal itu, dan sungguh Allah akan membangkitkan orang di dalam kubur”  Al Hajj (22):5-7

 

Menjaga Kehormatan

“Katakanlah kepada laki-laki yang beriman agar menundukkan pandangan, dan menjaga kehormatannya. Yang demikian itu membuat mereka lebih suci. Sungguh, Allah mengetahui apa yang mereka lakukan. Katakanlah kepada wanita yang beriman agar menundukkan pandangan, dan menjaga kehormatannya. Agar jangan memamerkan perhiasannya, kecuali yang kelihatan padanya, agar mereka menutupkan kudungnya ke atas dadanya, dan jangan memperlihatkan perhiasannya, kecuali pada muhrimnya”  An Nur (24):30-31

 

Yang Belum Mampu Kawin

“Hendaklah orang yang belum mampu kawin, menjaga kesucian dirinya, sampai Allah memberinya kemampuan dari karunia-Nya.”  An Nur (24):33

 

Pahala dan Ampunan untuk Orang yang Terpilih

“Sungguh bagi orang muslim, bagi orang mukmin, bagi laki-laki dan perempuan yang tetap dalam ketaatannya, yang benar, yang sabar, yang khusyuk dalam shalatnya, yang memberi sedekah, yang berpuasa, yang menjaga kehoramatannya, yang banyak mengingat Allah, bagi mereka itu Allah menyediakan ampunan dan pahala yang besar”  Al Ahzab (33):35

 

Hati yang Tenang

“Mereka yang beriman dan hatinya tenang karena mengingat Allah. Ketahuilah ! Hanya dengan ingat akan Allah, maka hati merasa tenang. Mereka yang beriman dan melakukan amal kebaikan, mereka itu bahagia dan baginya tempat kembali yang indah”  Ar Ra’d (13):28-29

 

Putus Asa

“Dan janganlah berputus asa atas rahmat Allah. Sungguh, tiada orang yang berputus asa atas rahmat Allah, kecuali orang yang tiada beriman”  Yusuf (12):87

 

Tiada Pelindung bagi Pengikut Hawa Nafsu

“Demikianlah Kami menurunkan Al Qur’an. Jika kamu mengikuti hawa nafsu sesudah tiba ilmu kepadamu, maka tiada bagimu pelindung ataupun pembela terhadap Allah”  Ar Ra’d (13):37

 

Kewajiban Manusia

“Kewajibanmu hanyalah menyampaikan Al Qur’an, dan kewajiban Kami membuat perhitungan” Ar Ra’d (13):40

 

Nikmat Allah

Dan Ia berikan kepadamu segala yang kamu minta kepada-Nya. Jika kamu hendak menghitung nikmat Allah, tiada kamu dapat menghitungnya. Sungguh, manusia tidak adil, tiada tahu berterimakasih”  Ibrahim (14):34

 

Orang yang Dzalim

“Dan janganlah kira bahwa Allah tiada peduli akan perbuatan orang yang melakukan kedzaliman. Ia hanya memberi mereka waktu, sampai hari dimana mata mereka terbelalak ketakutan”  Ibrahim (14):42

 

Cobaan Allah

“Setiap orang akan merasakan mati. Kami mengujimu dengan yang baik dan yang buruk sebagai cobaan. Dan kepada Kami kamu dikembalikan”  Al Anbia’ (21):35

 

Ciptaan Allah

“Dan segala yang diciptakan-Nya bagimu di bumi yang aneka ragam warnanya, semua itu merupakan tanda kekuasaan Tuhan bagi orang yang menerima peringatan”  An Nahl (16):13

 

Sikap terhadap Orang Kafir

“Janganlah tatapkan matamu pada kenikmatan yang Kami berikan kepada beberapa golongan diantara mereka, dan janganlah kau berduka cita karena keingkaran mereka, tapi rendahkanlah dirimu terhadap orang yang beriman”  Al Hijr (15):88

 

Orang yang Ingkar

“Allah tiada menganiaya orang yang ingkar, tapi mereka mereka menganiaya dirinya sendiri. Maka mereka ditimpa azab akibat kejahatan yang mereka lakukan. Dan mereka dikepung oleh azab yang mereka perolokkan”  An Nahl (16):33-34

“Mereka mengakui nikmat Allah, kemudian mengingkarinya, dan kebanyakan mereka orang-orang yang tiada beriman.”  An Nahl (16):83

 

Tempat Tinggal di Akhirat

“Bagi orang yang melakukan kebaikan, ada kebaikan di dunia ini. Tapi tempat tinggal di akhirat lebih baik lagi. Amatlah indah tempat tinggal orang yang takwa. Sorga-sorga adnin mereka masuki, dibawahnya mengalir sungai-sungai. Di sana mereka dapatkan apa yang mereka inginkan. Demikianlah Allah memberi ganjaran kepada orang yang takwa, yaitu orang-orang yang diambil nyawanya oleh malaikat dalam keadaan suci. Dan kepada mereka dikatakan, ‘Selamatlah kamu, masuklah ke dalam surga, disebabkan kebaikan yang kamu lakukan’.”  An Nahl (16):30-32

 

Apa dosa iblis sampai ia dikutuk Allah dan dilarang masuk surga? Kita tahu jawabannya: iblis menolak perintah Allah untuk bersujud kepada Adam. Apa dosa Adam sehingga ia diusir dari surga? Kita tahu jawabannya: Adam melanggar larangan Allah untuk tidak memakan buah khuldi. Yang mengherankan kita adalah kenapa nasib Adam berbeda dengan nasib iblis? Bukankah keduanya berbuat dosa? Namun mengapa pada kasus Adam, Allah berkenan memaafkan Adam sedangkan pada kasus iblis, Allah melaknat iblis? Ibn Qayyim al-Jauziyah dalam “al-Fawaid” mencoba menghilangkan rasa heran kita. Bagi murid Ibn Taimiyah ini, terdapat perbedaan filosofi antara “menolak perintah Allah” dengan “melanggar larangan Allah”. Iblis menolak perintah Allah karena kesombongan dirinya yang merasa lebih unggul dari Adam. Sedangkan Adam melanggar larangan Allah karena dorongan nafsu. Kesombongan berakibat fatal.

Hadis Nabi mengatakan, “Tidak akan masuk surga orang yang dihatinya ada sebesar dzarrah (biji sawi) dari sifat sombong.” Al-Qur’an melukiskan sifat iblis dengan “ia enggan dan takabur, dan adalah ia termasuk golongan orang-orang kafir” (QS 2: 34)

Pada kasus Adam, dorongan hawa nafsu yang dimilikinya membuat ia “tergelincir” namun ketika ia sadar akibat buruk perbuatannya, Ia langsung memohon ampunan Allah. Ini menunjukkan hawa nafsu manusia bisa cepat dipadamkan dan manusia tak segan meminta maaf kepada Allah.

Kesombongan rupanya jauh lebih berbahaya daripada godaan hawa nafsu. Kesombongan sulit dilenyapkan. Efek sombong membuat Allah murka. Kesombongan membuat kita enggan mengakui kesalahan kita. Alih-alih menyadari kekeliruan yang kita perbuat, kita malah sibuk mencari pembenaran rasional atas kesalahan kita. Na¹udzubillah….

Tengoklah diri kita. Ketika kita tidak melakukan perintah Allah, dan melanggar larangan-Nya, apakah itu kita lakukan karena kita sombong? Moga-moga tidak!

Ingatlah kisah iblis ketika dia berkata, “Aku dicipta dari api karena itu aku lebih tinggi dari Adam yang dicipta dari tanah!”. Padahal disisi Allah, ketakwaan adalah ukuran-Nya; bukan soal tanah-api, tidak juga soal istana atau gubuk. Ketika kita berhasil menumbangkan sebuah rejim, apakah kita berhak menepuk dada atas usaha kita dan menganggap orang lain sebagai oportunis dan pahlawan kesiangan? Moga-moga tidak! Namun, apakah kita merasa lebih ³islami² dengan pihak lain hanya karena kita atau partai kita memuat simbol keislaman, sementara yang lain konon hanya menekankan pada ³substansi² semata; bukan ³simbol²? Pada akhirnya, apakah kita tolak perintah Allah untuk menjaga ukhuwah dan saling berkasih sayang dengan saudara kita hanya karena ³baju² kita berbeda?

Kubur rasa sombong, pendam nafsu kita dan jangan tolak perintah Allah! Jadilah Adam, yang merintih memohon ampunan Ilahi; jangan jadi Iblis yang takabur dan sombong!

Kata Imam Al -Ghazali :

Ketahuilah bahwasanya tidur itu seumpama mati, dan bangun dari tidur itu seumpama bangkit dari kubur pada hari kiamat nanti. Siapa tahu barangkali rohmu dicabut oleh Allah Taala ketika engkau tidur pada suatu malam. Oleh karena itu bersiaplah engkau menemui Tuhanmu dengan tidur dalam keadaan suci.

Hendaklah engkau tidur dalam keadaan bertaubat kepada Allah dari segala dosa dan meminta ampun dari segala kesalahan dan tidak akan mengulangi lagi semua kemaksiatan yang pernah engkau kerjakan dan berniatlah untuk membuat kebaikan kepada seluruh orang Islam jikalau Allah membangkitkan engkau pada keesokan harinya. Ketahuilah bahwa siang dan malam itu hanya dua puluh empat jam saja. Maka janganlah engkau tidur pada waktu siang atau malam lebih dari delapan jam karena jikalau engkau berumur enam puluh tahun maka engkau menyia-nyiakan umurmu itu sebanyak dua puluh tahun, yaitu sepertiga dari umurmu. Dan berazamlah ketika hendak tidur untuk bangun di tengah malam atau sekurang-kurangnya di akhir malam sebelum waktu Subuh karena dua rakaat di tengah malam itu merupakan satu perbendaharaan kebaikan.

Dan janganlah engkau panjangkan angan-anganmu krn engkau akan merasa malas melakukan ibadat, bahkan hendaklah engkau fikirkan bahwa kematianmu itu sangat dekat sekali kepadamu. Begitulah hendaknya engkau nasehati dirimu setiap hari karena engkau tidak menyangka mati itu dekat kepadamu bahkan engkau mengira engkau mungkin hidup lima puluh tahun lagi, Kemudian engkau menyuruh dirimu berbuat taat, sudah pasti dirimu tidak akan patuh kepadamu dan pasti ia akan menolak dan merasa berat untuk mengerjakan ketaatan.

 

 

 

 

Sebagian doa-doa dari Al Qur’an, sebagai referensi bagi kita untuk ber-‘dialog’ dengan-Nya:

 

“Ya Robbi, berilah aku ilham untuk tetap mensyukuri ni’mat-Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan pada ibu-bapakku dan untuk mengerjakan amal shalih yang engkau ridhai, dan masukkanlah aku dengan rahmat-Mu ke dalam hamba-hamba-Mu yang shalih” An Naml : 19

 

“Ya Tuhan kami, sesungguhnya kami telah menganiaya diri kami sendiri, dan jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscahya kami akan termasuk orang-orang yang merugi” Al A’raf : 23

 

“Ya Rabbi, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari memohon kepada-Mu sesuatu yang aku tiada mengetahui hakekatnya, dan sekiranya Engkau tiada memberi ampun kepadaku dan tidak menaruh belas kasihan kepadaku, niscahya aku termasuk orang-orang yang merugi” Hud : 47

 

“Ya Tuhan kami, beri ampunlah aku dan kedua orangtuaku dan sekalian orang beriman pada hari dilaksanakannya hisab” Ibrahim : 41

 

“Ya Tuhan kami, limpahkanlah keshabaran kepada kami dan wafatkanlah kami dalan keadaan menyerahkan diri kepada-Mu” Al A’raf : 126

 

“Ya Tuhanku, lapangkanlah untukku dadaku, dan mudahkanlah untukku urusanku, dan lepaskanlah kekakuan lidahku” Thaha : 25-27

 

“Tunjukilah kami ke jalan yang lurus, yaitu jalan orang-orang yang telah Engkau beri ni’mat, dan bukan jalan mereka yang dimurkai dan bukan jalan mereka yang sesat” Al Fatihah : 6-7

 

“Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka” Al Baqarah : 201

 

“Ya Tuhan kami, ampunilah dosa-dosa kamidan tindakan-tindakan kami yang berlebihan dalam urusan kami, tetapkanlah pendirian kami, tolonglah kami terhadap kaum yang kafir” Ali Imran : 147

 

“Ya Robbi, aku berlindung kepada-Mu dari bisikan-bisikan syaitan. Dan aku berlindung kepada-Mu supaya mereka tidak mendekatiku” Al Mu’minun : 97-98

 

“Ya Tuhan kami, kami telah beriman, oleh karena itu ampunilah kami dan beri rahmatlah kepada kami, dan Engkau adalah pemberi rahmat yang paling baik” Al Mu’minun : 109

 

“Ya Tuhan kami, jauhkanlah azab jahannam dari kami, karena sesungguhnya azab tersebut adalah kebinasaan yang kekal. Sesungguhnya jahannam itu seburuk-buruk tempat menetap dan tempat kediaman” Al Furqan : 65-66

 

“Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami istri dan keturunan kami yang menyejukkan hati kami, dan jadikanlah kami pemuka bagi orang-orang yang bertaqwa” Al Furqan : 74

 

“Ya Tuhanku, berilah aku kemampuan untuk mensyukuri ni’mat-Mu yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku berbuat amal kebaikan yang Engkau ridhai, berikanlah kebaikan kepadaku dengan memberi kebaikan kepada anak-cucuku. Sesungguhnya aku bertaubat kepada-Mu dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri” Al Ahqaf : 15

 

“Ya Tuhan Kami, beri ampunlah kami dan saudara-saudara kami yang telah beriman lebih dahulu dari kami, Dan janganlah Engkau membiarkan kedengkian dalam hati kami terhadap orang-orang yang beriman, ya Tuhan kami, sesungguhnya Engkau Maha Penyantun dan Maha Penyayang” Al Hasyar : 10

 

 

Assalamualaikum..

Welcome to artikelmuslim.WordPress.com. This is my first post. This blog is dedicated for indonesian moslem or anybody who understand Bahasa. The content of this blog is selected islamic articles that will remind us (especially for me!) how we can always remember Allah and enjoy our life in happiness with shabar and syukur. Enjoy your stay in this blog.

Wassalam, Guntur